Harapan dan Impian..
Ketika saya hidup dalam ruang
lingkup yang membuat saya mempunyai angan-angan besar, orang tua saya sering
berkata seperti ini.. “ kalau kamu punya harapan atau mimpi jangan
tinggi-tinggi karena kalau kamu jatuh itu pasti sakit banget ”, lalu saya
menjawab pernyataan tersebut.. “bukannya Tuhan selalu bersama kita ?? Saya tahu
Tuhan akan mendengar doa saya. Kalau kita berdoa dan mengingingkan hal yang
kecil nanti doa yang terkabul kecil juga, maka dari itu saya mempunyai harapan
dan mimpi yang besar. Seandainya Tuhan tidak mengabulkannya hari ini siapa tahu
besok atau lusa terkabul. Kalau ada niat semua itu pasti ada jalankan untuk
menuju ke tahap yang lebih tinggi”...
Saya tahu orang tua saya
berbicara seperti itu untuk kebaikkan saya nantinya, tapi tidak ada salahnya
kan kalau kita meyakini diri kita sendiri. Siapa lagi yang dapat memotivasi
kita selain diri kita sendiri??
Teman, boleh ya saya cerita
sedikit tentang pengalaman hidup saya. Jadi seperti ini ceritanya...
Ketika saya SD dulu yang namanya
peringkat 1-5 tidak pernah terlewat, tapi dengan jumlah murid tidak lebih dari
20 orang, karena saya menginginkan yang lebih kelas 4 SD saya pindah ke sekolah
yang lumayan banyak muridnya dan lumayan mempunyai nama di kalangan daerah
rumah. Semester pertama saya lalui disana saya terkaget tiada tara, mengapa??
Karena nilai rapot ada yang kebakaran. Omelan pun tidak bisa dihindari, pada
saat itu saya sangat merasakan perbedaan dari sekolah lama saya, mulai dari
cara mengajar, tentang pelajaran yang saya tertinggal cukup jauh, pergaulan dan
sebagainya, sangat terasa sekali perbedaannya. Saya melihat teman-teman baru
saya sangat menikmati nilai mereka yang bagus-bagus, lalu saya berkata dalam
hati “okeh, aku juga mau seperti itu.. berkumpul
dengan orang-orang pinter. Nggak mau di omelin lagi, mau dapet rengkin lagi di
kelas” setiap ada ulangan saya belajar dengan giat. Sehabis pulang sekolah
main, habis magrib belajar sampai jam 9 malam dan saya bangun sekitar jam 4
atau jam 5 subuh untuk belajar, dan itu berhasil. Ketika saya kelas 5, rapot
yang kebakaran sudah berlalu berganti dengan nilai-nilai diatas 7, hahahha..
Pada saat kelas 6, keluarga saya
berucap seperti ini “pilih sekolahan yang bener ya jangan yang mahal-mahal, di
sekolah kakak aja ya lumayan bagus kok sekolahnya” lalu saya berucap
“ tapi aku maunya sekolah disana,
bareng sama temen-temen.. pokoknya aku mau sekalah disana” walaupun tadinya di
tentang tapi karena dapat membuktikan dengan usaha dan kerja keras alhasil saya
bisa masuk sekolah itu. Pada saat saya SMP banyak sekali peristiwa yang membuat
hati saya miris. Saya termasuk orang yang tidak mampu karena itu sekolah
orang-orang elit dan kalau pembagian rapot yang namanya parkiran penuhhhhhhhh
dengan mobil dan motor. Banyak sekali cacian yang saya terima, apalagi pada
saat kelas 3, mulai dari menjelang UAN sampai pada saat pencarian sekolah
benar-benar saya sedang di uji sama Sang Pencipta. 1 ucapan yang masih saya
ingat sampai detik ini, ada seorang tetangga yang berucap seperti ini...
“ kamu nggak akan bisa masuk
sekolah itu, sampai kamu jual rumah dan lainnya juga nggak bakal cukup untuk
masuk situ. Biaya disana itu sangat mahal, nggak bakal mampu kamu” mungkin
karena saya masih kecil dan saya diajarkan untuk hormat kepada orang yang tua,
pada saat itu saya hanya dapat tersenyum, tapi kata-kata itu sangat menyakitkan
bagi ibu saya lalu ia berkata “nak.. kita saat ini memang orang nggak punya
tapi nanti kalau kamu jadi orang sukses yang punya banyak uang jangan pernah
sombong sama siapa pun yah...” dan sampai detik ini ibu saya selalu menasihati
anak-anaknya seperti itu. Oiya waktu itu saya ingat sekali saya pernah berucap
seperti ini, “pokoknya nanti mau sekolah SMA nggak mau SMK, terus mau ambil
jurusan IPA, terus mau kuliah di universitas yang lumayan punya nama terus mau
ambil jurusan yang paling bagus di universitas itu, terus mau cari beasiswa
sebanyak-banyaknya” lalu ada teman yang bilang seperti ini “emangnya dikira
masuk SMA itu gampang?? Apalagi IPA?? Kan susah udah jangan yang aneh-aneh deh,
yang biasa aja. Entar kalau udah kepingin banget terus nggak kesampaian gimana?
Pakai acara pingin dapat beasiswa segala”, jujur ucapan itu sempat membuat saya
drop, tapi saya tetap ingin menunjukkan kalau
saya tidak seremeh itu dan saya bisa. Pada akhirnya apa yang saya inginkan
tercapai, masuk SMA dapat jurusan IPA dan di SMA itu saya dapat beasiswa selama
2 tahun berturut-turut. 1 kata “alhamdulillahhh J”
. Pada saat memasuki perguruan tinggi, maupun awalnya ada sedikit tekanan batin
yang tiada tara tapi saat ini saya sudah mulai menerima mengapa saya masuk
universitas tersebut dan mengambil jurusan yang di unggulkan di universitas
itu.
Teman... saya bercerita bukan
karena ingin sombong atau apa. Saya hanya ingin berbagi dan menekankan, semua
yang kita harapkan atau impikan bisa terwujud asalkan kita menginginkannya dan
kita berusaha mewujudkan hal itu.
Pada saat saya SD menginginkan
peringkat yang dulu pernah saya miliki kembali dan masuk sekolah yang saya
impikan, itu benar terwujud. Pada saat SMP saya ingin masuk SMA, ambil jurusan
IPA lalu dilanjutkan angan-angan masuk perguruan tinggi dan mendapatkan
beasiswa, semua hal itu terwujud sekarang.
Teman seperti tulisan sebelumnya,
“apa yang terjadi pada kehidupan saya saat ini adalah keinginan saya dimasa
lalu” walaupun ada beberapa keinginan yang idak dapat terwujud dan membawa saya
pada kehidupan sekarang saya sangat percaya pada Tuhan... Tuhan pasti
memberikan yang terbaik untuk setiap hambanya melalui berbagai cara.
Walaupun ada kalimat “manusia
tidak ada puasnya” tapi saya akan berusaha untuk selalu bersyukur atas nikmat
yang diberikan untuk saya.
Teman... jangan pernah takut atau
malu untuk mengungkapkan harapan dan impian kita kepada siapapun. Karena saya
yakin pada saat kita mengucapkan harapan dan impian kita, sesungguhnya didalam
hati kecil kita yakin, bahwa hal itu bisa terwujud. Dan satu hal yang perlu
diingat dan mungkin sering di ucapkan oleh orang-orang besar diluar sana
seperti Agnes Monica dan Mario Teguh dan termasuk orang tua saya....
“UNTUK APA MENGHARAPKAN ATAU
MENGIMPIKAN SESUATU YANG KECIL KALAU KITA BISA MENDAPATKAN YANG BESAR??”
0 komentar:
Posting Komentar