Rabu, 11 September 2013

Aku punya mimpi, dan aku yakin semua orang mempunyai mimpi..

Mimpi, keinginan, dan cita-cita, semua orang pasti mempunyai itu. Salah satu mimpiku adalah  mempunyai uang yang banyak lalu membeli tanah 2 hektar. Kata orang itu mustahil, tapi aku yakin suatu hari nanti aku bisa mendapatkannya, yang penting niat. Kata orang, gantungkan cita-citamu setinggi langit, tapi aku tidak mau menggantungan cita-citaku, karena aku ingin meraihnya, bukan menggantungkannya. Kata orang setinggi apapun keinginanmu, kamu harus tahu kemampuanmu, jangan terlalu berharap tinggi nanti kalau jatuh sakit. Kata orang.. kata orang dan kata orang… entah kenapa kata orang-orang tersebut yang meremehkan akan keinginanku, terkadang itu justru menjadi motivasi bagiku. Maupun nanti mimpi ku tidak terwujud, tapi aku yakin Tuhan akan memberikan yang terbaik untukku. Yang penting, niat, usaha dan terus berdoa.
Aku hidup dari keluarga yang sederhana, cukup.. tidak lebih tapi bahkan terkadang kurang. aku tahu dengan keadaan ekonomi yang serba pas-pasan sulit untuk mewujudkannya. Tapi apa salahnya kita mempunyai keinginan?.

Ketika aku mencoba mengutarakan akan keinginanku mempunyai tanah 2 hektar, banyak orang yang tertawa bahkan merendahkanku. Lalu aku bertanya.. “kalau kalian boleh bermimpi, mempunyai keinginan tinggi dan mengharapkan suatu hal, kenapa aku tidak boleh?” lalu mereka menjawab.. “kamu harusnya sadar, kamu itu siapa? Dan kamu harusnya sadar akan status kamu”, lalu aku berkata.. “aku sadar akan semua itu. Aku hanyalah manusia biasa yang berharap suatu hari nanti Tuhan akan mewujudkan keinginanku. Kita di bumi ini mempunyai status yang sama, sama-sama makhluk ciptaan Tuhan. Kalian bisa menghirup udara secara gratis, aku juga bisa mendapatkan itu. Kalian bisa melakukan apa yang kalian suka, aku juga bisa melakukan itu. Dan kalian boleh mempunyai keinginan besar kenapa aku tidak boleh?”.


Bermimpi itu mudah, semua orang bisa bermimpi dan mungkin bukan aku saja yang mempunyai keinginan mempunyai tanah 2 hektak, mungkin orang lain di luar sana juga mempunyai mimpi yang sama atau bahkan lebih tinggi dariku. Tapi yang membedakan mimpi besarku dan orang-orang itu adalah bagaimana aku mewujudkan mimpi tersebut, kapan aku bisa meraihnya, dan siapa saja orang dibalik kesuksesanku di masa yang akan datang. 


*terinspirasi dari lagu "MUDA" by Agnes Monica
Sebenarnya cukup lucu ketika ada orang yang berkata.. “ kamu belum tahu apa-apa tentang hidup, kamu baru 21 tahun, pengalaman hidup kamu belum cukup. Belum tahu rasa asem dan manisnya kehidupan” lalu aku berpikir..

“lho lalu selama 21 tahun ini apa yang aku alami kalau bukan kehidupan? Pujian, hinaan bahkkan cacian pernah aku rasakan. Oh mungkin tidak seberat kalian, tapi bukankan kita hidup di dunia ini memang dengan jalannya masing-masing.

Menurut ku hidup itu benar seperti di panggung sandiwara, peran apapun yang kita dapat ya harus dimainkan secara maksimal agar semua yang melihatnya senang. Dan ketika kita berhadapan dengan sosok yang berperan  jahat, ya kita harus menjadi sosok baik agar bisa saling melengkapi.
Ada beberapa orang ketika dihadapkan dengan suatu persoalan sulit, maka mereka akan marah, bukan hanya marah dengan dirinya sendiri tapi juga bisa dengan lingkungan sekitarnya. Jujur ketika keadaan sulit menimpa ku, aku memilih untuk diam sejenak, lalu memilih untuk tidur. Aku tidak mau kesalahan yang aku buat dan kemarahan yang ada aku limpahkan ke orang lain.

“lalu bagaimana kalau dalam kamu kesulitan dalam menjalani tes, tidak mungkin akan tidur kan?”

Misalnya saat tes mengalami kesulitan, “mencoba untuk tenang, dan menjalankan peran sebaik-baiknya”. Hidup itu ada sebab dan akibat, dan tentunya harus siap dengan resiko yang ada. Sebelum kalian bertanya kepada orang lain, “kenapa kamu bisa menjawab soal itu” tanyalah pada diri seendiri “kenapa saya tidak bisa menjawab soal itu”.

Aku memang baru berusia 21 tahun, tapi untuk mencapai ke angka tersebut banyak perjalanan yang aku lewati. Senang, sedih, bahagia, menderita sudah dilewati untuk mencapai usia ke 21. Ada yang bilang, “ orang baik pasti cepat meninggal”, mungkin pendapat itu benar tapi yang namanya hidup siapa ada yang tahu selain Tuhan, sedetik kemudian  pun kita tidak tahu apa yang terjadi pada diri kita nantinyya. Menurutku, kita masih di biarkan hidup sampai sekarang karena Tuhan menginginkan kita untuk menjadi manusia yang lebih baik tentunya dengan jalan yang benar. Mainkan peranmu sebaik-baiknya, sebelum peran itu tidak ada atau di gantikan oleh orang lain. Selalu berpikir positif sesulit apapun keadaanmu, aku pernah membaca sebuah buku, seperti ini kalimatnya Pikiran bersifat magnetis, dan pikiran memiliki frekuensi. Ketika anda memikirkan pikiran”, pikiran” itu dikirim ke semesta, dan secara magnetis pikiran dan menarik semua hal serupa yang berada di frekuensi yang sama. Segala sesuatu yang dikirim ke luar akan kembali ke sumbernya-anda”


Tapi perlu di ingat ketika peran yang di dapat adalah peran jahat, bukan berarti kalian juga harus jahat, karena itu hanyalah sebuah peran. Kita sebagai manusia yang mempunyai akal sehat, harus cermat dalam menentukan pilihan hidup kita.