Minggu, 28 Oktober 2012


Coreldraw, adalah editor grafik vektor yang dikembangkan oleh Corel, sebuah perusahaan perangkat lunak yang bermarkas di Ottawa,Kanada.Program ini juga digunakan dalam ilmu desain grafis terutama dalam bidang vektornya.
Adapun tool-tool yang ada dalam coreldraw adalah sebagai berikut:

1.Pick Tool
                                                                                                                                                 

Pick Tool digunakan untuk mengambil atau memilih objek yang ingin dipilih.Bisa juga bertugas sebagai move tool karena bisa menggerak-gerakkan objek yang dipilih.Tool ini juga bisa digunakan untuk menghentikan seleksi gambar yang terjadi.







2.Shape Tool

Shape Tool ini digunakan sebagai sebuah fasilitas pengeditan kurva.Dengan tool ini anda dapat melakukan proses pengeditan kurva dengan mengatur control point pada kurva.






3.Zoom Tool
Zoom tool ini digunakan untuk memperbesar ukuran sebuah/beberapa objek sehingga garis pervektornya menjadi terlihat jelas.Gunakan tool ini apabila ingin melihat apakah ada kesalahan dalam penseleksian gambar atau tidak.







4.Freehand Tool

Tool ini memiliki fungsi untuk membuat sebuah ilustrasi garis.Dengan tool ini anda dapat membuat sebuah garis lurus ataupun abstrak seperti menggunakan pensil biasa.





5.Smart Fill Tool
Tool ini digunakan untuk menuangkan warna, atau mengisi warna dalam objek yang sempurna secara menyeluruh.Bisa dikatakan apabila tiap sudut garis tidak tersambung dengan rapi, maka smartfill ini tidak akan mengisi objek secara keseluruhan.








6.Rectangle Tool
Tool ini digunakan untuk membuat sebuah objek persegi panjang secara rapi dan teratur.Berbeda dengan freehand tool, tool ini khusus membentuk objek persegi panjang tersebut tanpa ada garis yang tertinggal atau terpotong.







7.Circle Tool

 Lain hal dengan Rectangle, Circle tool digunakan untuk membuat sebuah objek lingkaran secara rapi dan teratur.
 Penggunaan tool ini diperlukan bila kita ingin membuat sebuah lingkaran tanpa perlu waktu yang lama.







8.Text Tool

Tool ini digunakan untuk memasukkan teks kedalam sebuah objek.
Dengan tool ini anda bisa memasukkan jenis teks yang anda inginkan,tentunya jika ingin variasi tulisan yang berbeda anda harus menambahkan jenis font-font kedalam system komputer anda.













9.Outline Tool
Tool ini digunakan untuk membuat garis tepi pada lembar kerja coreldraw.Ukuran dari garis-garis tersebut dapat diatur sizenya tergantung seberapa besar kebutuhan anda dengan outline tersebut.








10.Eye Dropper Tool

Tool ini digunakan untuk menyalin warna dari lembar kerja Coreldraw, dalam tool ini tersimpan 2 tool yang fungsinya saling berhubungan, yakni 
Color Eyedropper  dan Attributes Eyedropper.









Sekian sekilas mengenai tool-tools yang ada dalam coreldraw, untuk menggunakan program ini ada spesifikasi hardware yang diperlukan, yaitu sebagai berikut:
Untuk Coreldraw X6: 

> Microsoft® Windows® 7, Windows Vista®, Windows® XP (32-bit or 64-bit editions).
> Intel® Pentium® 4, AMD Athlon™ 64 or AMD Opteron™.
> 512 MB RAM (1 GB recommended).
> 750 MB hard disk space (1 GB for typical 
installation without content). 
> Mouse or tablet.
> 1024 x 768 screen resolution (768 x 1024 on a Tablet PC).
> DVD drive
> Microsoft® Internet Explorer® 7 or higher.

Jumat, 12 Oktober 2012

Sejarah dan Perkembangan Desain Grafis
Sejarah awal perkembangan desain grafis dapat ditelusuri dari jejak peninggalan manusia dalam bentuk lambang-lambang grafis sign dan simbol yang berwujud gambar (pictograf) atau tulisan (ideograf). Gambar dianggap lebih bersifat langsung dan ekspresif, dengan dasar acuan alam. Belum ada yang tahu pasti sejak kapan manusia memulai menggunakan gambar sebagai media komunikasi, tetapi sejak dulu manusia primitif sudah menggunakan coretan gambar di dinding gua untuk kegiatan berburu binatang. Selanjutnya memasuki Era Cetak : Desain grafis berkembang pesat seiring dengan perkembangan sejarah peradaban manusia saat ditemukan tulisan dan mesin cetak. Pada tahun 1447, Johannes Gutenberg (1398-1468) menemukan teknologi mesin cetak yang bisa digerakkan dengan model tekanan menyerupai disain yang digunakan di Rhineland, Jerman, untuk menghasilkan anggur. Ini adalah suatu pengembangan revolusioner yang memungkinkan produksi buku secara massal dengan biaya rendah, yang menjadi bagian dari ledakan informasi pada masa kebangkitan kembali Eropa.
Temuan Gutenberg tersebut telah mendukung perkembangan seni ilustrasi di Jerman terutama untuk hiasan buku.
Pada masa itu juga berkembang corak huruf (tipografi). Ilustrasi pada masa itu cenderung realis dan tidak banyak icon. Seniman besarnya antara lain Lucas Cranach dengan karyanya “Where of Babilon”. Pada perkembangan berikutnya, Aloys Senefelder (1771-1834) menemukan teknik cetak Lithografi. Teknik cetak lithografi menggunakan teknik cetak datar yang memanfaatkan prinsip saling tolak antara air dengan minyak. Teknik ini memungkinkan untuk melakukan penggambaran secara lebih leluasa dalam bentuk blok-blok serta ukuran besar, juga memungkinkan dilakukannya pemisahan warna. Sehingga masa ini mendukung pesatnya perkembangan seni poster. Masa keemasan ini disebu-sebut sebagai “The Golden Age of The Poster”. Nama lithografi tersebut dari master cetak yang menggunakan media batu litho.
Mulainya perkembangan desain grafis mengalami perkembangan pesat yaitu padasaat kejayaan kerajaan Romawi di abad pertama yang telah membawa peradaban baru dalam sejarah peradaban Barat dengan diadaptasikannya kesusasteraan, kesenian, agama, serta alfabet latin yang dibawa dari Yunani. Dan pada saat ini adanya mesin cetak dan komputer juga merupakan dua hal yang secara signifikan yaitu mempercepat perkembangan penggunaan seni desain grafis hingga akhirnya diterapkan dalam dunia periklanan, packaging, perfilman, dan lain-lain. Koran, majalah, tabloid, website dan animasi/kartun yang sehari-hari kita lihat adalah produk desain grafis.
 Desain Pemodelan Grafis
Pemodelan adalah membentuk suatu benda-benda atau obyek. Membuat dan mendesain obyek tersebut sehingga terlihat seperti hidup. Sesuai dengan obyek dan basisnya, proses ini secara keseluruhan dikerjakan di komputer. Melalui konsep dan proses desain, keseluruhan obyek bisa diperlihatkan secara 3 dimensi, sehingga banyak yang menyebut hasil ini sebagai pemodelan 3 dimensi (3D modelling).
Ada beberapa aspek yang harus dipertimbangkan bila membangun model obyek, kesemuanya memberi kontribusi pada kualitas hasil akhir. Hal-hal tersebut meliputi metoda untuk mendapatkan atau membuat data yang mendeskripsikan obyek, tujuan dari model, tingkat kerumitan, perhitungan biaya, kesesuaian dan kenyamanan, serta kemudahan manipulasi model.
Proses pemodelan 3D membutuhkan perancangan yang dibagi dengan beberapa tahapan untuk pembentukannya. Seperti obyek apa yang ingin dibentuk sebagai obyek dasar, metoda pemodelan obyek 3D, pencahayaan dan animasi gerakan obyek sesuai dengan urutan proses yang akan dilakukan.

a. Motion Capture/Model 2D
Yaitu langkah awal untuk menentukan bentuk model obyek yang akan dibangun dalam bentuk 3D. Penekanannya adalah obyek berupa gambar wajah yang sudah dibentuk intensitas warna tiap pixelnya dengan metode Image Adjustment Brightness/Contrast, Image Color Balance, Layer Multiply, dan tampilan Convert Mode RGB dan format JPEG. Dalam tahap ini digunakan aplikasi grafis seperti Adobe Photoshop atau sejenisnya. Dalam tahap ini proses penentuan obyek 2D memiliki pengertian bahwa obyek 2D yang akan dibentuk merupakan dasar pemodelan 3D.
Keseluruhan obyek 2D dapat dimasukkan dengan jumlah lebih dari satu, model yang akan dibentuk sesuai dengan kebutuhan. Tahap rekayasa hasil obyek 2D dapat dilakukan dengan aplikasi program grafis seperti Adobe Photoshop dan lain sebagainya, pada tahap pemodelan 3D, pemodelan yang dimaksud dilakukan secara manual. Dengan basis obyek 2D yang sudah ditentukan sebagai acuan. Pemodelan obyek 3D memiliki corak yang berbeda dalam pengolahannya, corak tersebut penekanannya terletak pada bentuk permukaan obyek.

b. Dasar Metode Modeling 3D
Ada beberapa metode yang digunakan untuk pemodelan 3D. Ada jenis metode pemodelan obyek yang disesuaikan dengan kebutuhannya seperti dengan nurbs dan polygon ataupun subdivision. Modeling polygon merupakan bentuk segitiga dan segiempat yang menentukan area dari permukaan sebuah karakter. Setiap polygon menentukan sebuah bidang datar dengan meletakkan sebuah jajaran polygon sehingga kita bisa menciptakan bentuk-bentuk permukaan. Untuk mendapatkan permukaan yang halus, dibutuhkan banyak bidang polygon. Bila hanya menggunakan sedikit polygon, maka object yang didapat akan terbagi sejumlah pecahan polygon.
Sedangkan Modeling dengan NURBS (Non-Uniform Rational Bezier Spline) merupakan metode paling populer untuk membangun sebuah model organik. Kurva pada Nurbs dapat dibentuk dengan hanya tiga titik saja. Dibandingkan dengan kurva polygon yang membutuhkan banyak titik (verteks) metode ini lebih memudahkan untuk dikontrol. Satu titik CV (Control verteks) dapat mengendalikan satu area untuk proses tekstur.

c. Proses Rendering
Tahap-tahap di atas merupakan urutan yang standar dalam membentuk sebuah obyek untuk pemodelan, dalam hal ini texturing sebenarnya bisa dikerjakan overlap dengan modeling, tergantung dari tingkat kebutuhan. Rendering adalah proses akhir dari keseluruhan proses pemodelan ataupun animasi komputer. Dalam rendering, semua data-data yang sudah dimasukkan dalam proses modeling, animasi, texturing, pencahayaan dengan parameter tertentu akan diterjemahkan dalam sebuah bentuk output. Dalam standard PAL system, resolusi sebuah render adalah 720 x 576 pixels. Bagian rendering yang sering digunakan:
• Field Rendering. Field rendering sering digunakan untuk mengurangi strobing effect yang disebabkan gerakan cepat dari sebuah obyek dalam rendering video.
• Shader. Shader adalah sebuah tambahan yang digunakan dalam 3D software tertentu dalam proses special rendering. Biasanya shader diperlukan untuk memenuhi kebutuhan special effect tertentu seperti lighting effects, atmosphere, fog dan sebagainya.

d. Texturing
Proses texturing ini untuk menentukan karakterisik sebuah materi obyek dari segi tekstur. Untuk materi sebuah object bisa digunakan aplikasi properti tertentu seperti reflectivity, transparency, dan refraction. Texture kemudian bisa digunakan untuk meng-create berbagai variasi warna pattern, tingkat kehalusan/kekasaran sebuah lapisan object secara lebih detail.

e. Image dan Display
Merupakan hasil akhir dari keseluruhan proses dari pemodelan. Biasanya obyek pemodelan yang menjadi output adalah berupa gambar untuk kebutuhan koreksi pewarnaan, pencahayaan, atau visual effect yang dimasukkan pada tahap teksturing pemodelan. Output images memiliki Resolusi tinggi berkisar Full 1280/Screen berupa file dengan JPEG,TIFF, dan lain-lain.
Dalam tahap display, menampilkan sebuah bacth Render, yaitu pemodelan yang dibangun, dilihat, dijalankan dengan tool animasi. Selanjutnya dianalisa apakah model yang dibangun sudah sesuai tujuan. Output dari Display ini adalah berupa *.Avi, dengan Resolusi maksimal Full 1280/Screen dan file *.JPEG.


Ada Beberapa Metode Yang Digunakan Untuk Pemodelan 3D
Metode pemodelan obyek disesuaikan dengan kebutuhannya seperti dengan nurbs dan polygon ataupun subdivision. Modeling polygon merupakan bentuk segitiga dan segiempat yang menentukan area dari permukaan sebuah karakter. Setiap polygon menentukan sebuah bidang datar dengan meletakkan sebuah jajaran polygon sehingga kita bisa menciptakan bentuk-bentuk permukaan.
Untuk mendapatkan permukaan yang halus, dibutuhkan banyak bidang polygon. Bila hanya digunakan sedikit polygon, maka object yang didapatkan akan terbagi menjadi pecahan-pecahan polygon. Sedangkan Modeling dengan Nurbs (Non-Uniform Rational Bezier Spline) adalah metode paling populer untuk membangun sebuah model organik.
Hal ini dikarenakan kurva pada Nurbs dapat dibentuk dengan hanya tiga titik saja. Dibandingkan dengan kurva polygon yang membutuhkan banyak titik (verteks) metode ini lebih memudahkan untuk dikontrol. Satu titik CV (Control verteks) dapat mengendalikan satu area untuk proses tekstur.



Pemodelan Geometris
Transformasi dari suatu konsep (atau suatu benda nyata) ke suatu model geometris yang bisa ditampilkan pada suatu komputer :
• Shape/bentuk
• Posisi
• Orientasi (cara pandang)
• Surface Properties dengan ciri-cirinya yaitu warna dan tekstur
• Volumetric Properties dengan ciri-cirinya yaitu ketebalan dan penyebaran cahaya
• Lights/cahaya (tingkat terang, jenis warna)
• Dan lain-lain


Pemodelan Geometris Yang Lebih Rumit
• Jala-Jala segi banyak yang berarti suatu koleksi yang besar dari segi bersudut banyak, dihubungkan satu sama lain.
• Bentuk permukaan bebas yang menggunakan fungsi polynomial tingkat rendah.
• CSG: membangun suatu bentuk dengan menerapkan operasi boolean pada bentuk yang primitif.


Elemen-Elemen Pembentuk Grafik Geometri Pemrosesan Citra Untuk Ditampilkan Di Layar
• Hardware Display Grafik : Vektor
o Vektor (calligraphic, stroke, random-scan)
o Arsitektur Vektor
• Hardware Display Grafik : Raster
o Raster (TV, bitmap, pixmap), digunakan dalam layar dan laser printer
o Arsitektur Raster




sumber referensi :
http://leoultra.blogspot.com/2011/10/desain-pemodelan-grafis-dan.html
http://faisal-09-ug.blogspot.com
http://indrids.blogspot.com